''Dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyaya ng. Sesungguhnya perasaan riyak itu merupakan syirik kecil yang tanpa disedari, sering terjadi bilamana...''
''La, mesej pasal agama lagi! Aku dah agak dah, tak habis-habis nak membebel lagi dia ni. Ish, bosan betul laa! Tak de benda lain ke? Malas betul la aku nak layan dia ni, buat rugi masa, jiwa dan tenaga aku je. Baik aku layan benda lain, lagi best. Taklah buang masa aku cam ni.''
Duhai diri, sungguh rugi jika ini yang tergambar di dalam hati dan dibuktikan dengan perlakuan bila ada diantara saudara seislam yang memberitahu tentang ilmu agama.
''Demi masa. Sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(Al-'Asr: 1-3)
(Al-'Asr: 1-3)
''Eleh, cakap macam bagus je, kau pun sama je, tak sempurna. Nak tegur-tegur aku apasal? Sempurnakan diri kau tu dulu, baru layak nak tegur aku.''
Seringkali kita melihat atau mencari ketidaksempurnaan orang yang menegur kita itu dulu baru kita mahu memikirkan mesej yang disampaikan oleh orang tersebut. Itupun kalau kita berlapang hati mahu menerima mesej itu.
Katakan kepadaku, manusia mana yang akhlaknya sempurna selain para rasul dan nabi-nabi yang mana sudah semestinya termasuk juga penghulu sekalian nabi kita, Nabi Muhammad SAW? Nak tunggu manusia yang sempurna akhlaknya wujud di hadapan kita untuk menegur kesalahan kita, baru kita mahu berubah, alamatnya sampai kita berada di liang lahadlah, masih tak berubah. Wahai diri!
''Lantak kaulah, buang masa aku aje!''
Ingatlah, tiap helaan nafas ini, nak tak nak mendekatkan kita kepada detik kematian. Berapa lama sangatlah kita hidup? 100 tahun? Mungkin. Tapi, ingat, tanpa rahmat dan kasih sayang-Nya, tak mungkin kita dapat mengecap nikmat mata, oksigen, kaki, mulut, pendengaran, tangan, sehingga tak terhitung nikmat yang diberikan-Nya kepada kita pada masa ini.
Andai kata, Allah tarik salah satu nikmat, katakanlah mata, mampukah kita melihat, embaca buku untuk menjawab exam, membaca Al-Quran, membaca risalah agama? Pada ketika itulah baru datang rasa menyesal yang tidak sudah kerana tidak mahu menggunakan nikmat itu ketika masih diberi ruang dan peluang oleh-Nya.
''Ya Allah, kembalikanlah aku ke muka bumi, untuk aku membuktikan kehambaanku kepada-Mu.''
Apakah yang telah engkau lakukan ketika hidup dahulu? Ada tak untuk Allah? Untuk Islam?
Dah terlambat. Jika kita sudah dikafankan, dimasukkan ke dalam liang lahad yang hanya sebesar saiz diri kita, hanya sebesar itu rumah kita pada ketika itu, sedangkan semasa hidup dahulu, rumah kitalah yang besarnya mengalahkan gunung juga yang tingginya mencapai langit.
''Mana perginya harta aku yang berjuta-juta itu? Bantu dan temankan aku di dalam kubur yang sempit ini, tolong..''
Tidak sesekali wahai diriku, harta duniawi yang kita kumpulkan itu, tidak dapat menemankan kita di dalam kubur yang lamanya kita berada di dalamnya mungkin lebih lama dari umur 100 tahun yang kita hidup di atas muka bumi itu.
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada dibinasakan, kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah)."
(Al-Ahqaf: 35)
"Dan pada hari terjadinya qiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)."
(Ar-Rum: 55-56)
"Para malaikat dan malaikat Jibril naik kepada Allah dalam sehari yang ukurannya sama dengan 50 ribu tahun (ukuran manusia)."
(Al-Ma'arij: 4)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi kemudian (urusan) itu naik (dibawa oleh malaikat) kepadanya dalam satu hari, yang ukuran (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
(As-Sajdah: 5)
"Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad)agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
(Al-Hajj: 47)
(Al-Ahqaf: 35)
"Dan pada hari terjadinya qiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)."
(Ar-Rum: 55-56)
"Para malaikat dan malaikat Jibril naik kepada Allah dalam sehari yang ukurannya sama dengan 50 ribu tahun (ukuran manusia)."
(Al-Ma'arij: 4)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi kemudian (urusan) itu naik (dibawa oleh malaikat) kepadanya dalam satu hari, yang ukuran (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."
(As-Sajdah: 5)
"Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad)agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
(Al-Hajj: 47)
"Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama."
(An-Naba': 23)
(An-Naba': 23)
Setiap manusia akan merasakan betapa sebenarnya hidup di dunia adalah terlalu singkat, bila sudah berada di alam lain. Beruntung kalau balasan itu diberikan kepada manusia beriman, sebab tidak lain itu merupakan kenikmatan yang tiada taranya. Tapi luar biasa ruginya kalau balasan itu diberikan kepada manusia durhaka, sebab tidak lain itu adalah siksaan yang sangat pedih dan sangat lama.
Ingatlah wahai diriku, kita hidup ni ada tujuan, ada matlamatnya. Bukan saja-saja, bukan suka-suka sahaja Allah ciptakan kita.
"Dan Aku tidak menciptakn jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(Adz-DZaariyaat: 56)
(Adz-DZaariyaat: 56)
"Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(Al-Rum: 27)
(Al-Rum: 27)
"Kau yakin ke memang sedap? Pernah rase ke kat situ?"
"Aku pun tak berapa pasti betul ke tak penyataan tu. Tak pernah pulak aku makan, aku dengar cerita dari orang lain je, hehe."
"Laa, cakap macam pernah rase, apa laa kau nie."
Nah, jika kita tak cuba merasai sendiri, bagaimana mungkin kita mengetahui dengan yakin dan pasti seterusnya mengalami sendiri bahawa Islam itu manis, indah? Cubalah belajar untuk memahami ajaran Islam yang datangnya dari Allah, yang Maha Mengetahui akan kehendak dan kelemahan yang dimiliki oleh hamba ciptaan-Nya. Cuma kita yang kadangkala tidak mahu membawa diri kita dekat kembali kepada-Nya.
Dia tahu apa yang kita mahu, apa yang kita gersangkan, tapi mana mungkin kita dapat memperolehinya jika kita tidak minta serta menaati perintah-Nya, disamping menyempurnakan syarat-syarat (berdasarkan Al-Quran dan Hadis) yang telah ditetapkan oleh-Nya untuk kita memperolehi apa yang kita mahu.
"Aku nak belajar kat United Kingdom lepas ni, kalo bleh kat Universiti Oxford, tajaan JPA.''
"Kau dah mohon ke, Adam?"
"Belum lagi, takpe banyak lagi masa.''
"Result kau mesti gempak punye kan? Kalau tak mesti kau tak de angan-angan nak minta."
"Eh tak de la, 2A je. Hehe."
"Haha, 2A je? Aku lagi banyak, 3A. Jangan harap la kau nak dapat, sebab dah la tak cukup syarat, tak mintak pulak tue. Confirm, tak dapatnye."
"Ye ke? Macam tu rupenya ye? Sedihnya aku."
Begitulah perumpamaan hidup ini antara kita dengan Allah, jika kita tidak minta kepadanya, disamping tidak cuba berusaha memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan (melaksanakan hukum-hukum agama berdasarkan Al-Quran dan Hadis), perlukah Allah melayan kita jika kita tak meminta kepada-Nya, tapi kita pergi minta kepada makhluk-Nya? Siapa lagi hebat, makhluk ciptaan-Nya atau Allah Pencipta makhluk tersebut? Fikir-fikirkanlah, wahai diriku.
Jika sewaktu hidup di atas muka bumi ini, cita-cita mahu menjadi seorang chemical engineer, seorang pendidik atau usahawan yang berjaya, bagaimana pula cita-cita untuk hari akhirat nanti? Mahu menjadi ahli syurga atau ahli neraka, wahai diri?
Seimbangkanlah dunia dan akhiratku, wahai diri. Jika ilmu dunia sanggup ku tagih dan ku gapai walau berjuta rintangan menanti di hadapan demi mencapai dean list, bagaimana pula akhiratku? Tidak mahukah aku menjadi deen list juga di sisi Allah?
Ketahuilah bahawa doa itu senjata bagi orang mukmin. Yakinlah bahawa Allah sangat suka hamba-Nya memohon kepada-Nya. Bagaimana kita dapat mengecap nikmat syurga yang mana ada mahar atau bayaran yang bukan sedikit, wahai diriku.
Tapi yakinlah, rahmat Allah terlalu banyak untuk orang yang beriman kepada Allah. Rahmat Allah itu amat dekat kepada orang yang berbuat baik.
"Dan janganlah kamu berbuat kerosakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."
(Al-A'raaf: 56)
"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."
(Ar-Ra'd: 29)
(Al-A'raaf: 56)
"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."
(Ar-Ra'd: 29)
"(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya, dan barangsiapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Dan barangsiapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di akhirat dia akan buta dan tersesat jauh dari jalan (yang benar)."
(Surah Al-Israa': 71-72)
(Surah Al-Israa': 71-72)
"Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang yang bertaubat kepada-Nya".
(Surah Ar-Ra'd: 27)
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Surah Al-an'am: 82)
(Surah Ar-Ra'd: 27)
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Surah Al-an'am: 82)
Di dalam sebuah hadis Qudsi, Allah berfirman:
"Aku bergantung pada persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, Aku pasti bersamanya ketika dia mengingati-Ku. Maka jika ia mengingati-Ku dalam dirinya, Aku akan menyebutnya dalam Diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu jamaah, Aku akan menyebutnya dalam suatu jamaah yang jauh lebih baik daripada mereka, jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa, jika dia mendekat kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari."
(Muttafaq-A'laih)
Sesungguhnya, Allah tidak pernah dan tidak akan memungkiri janji-Nya."Aku bergantung pada persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, Aku pasti bersamanya ketika dia mengingati-Ku. Maka jika ia mengingati-Ku dalam dirinya, Aku akan menyebutnya dalam Diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu jamaah, Aku akan menyebutnya dalam suatu jamaah yang jauh lebih baik daripada mereka, jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa, jika dia mendekat kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari."
(Muttafaq-A'laih)
Sumber : Artikel iLuvislam.com